Kelinci, ya.. mengapa mesti kelinci ? Apa ngak ada yang lain ?

Binatang kecil imut ini sangat propektif dan potensial untuk di kembangkan dan bisa dijadikan usaha yang sangat menguntungkan. Saat ini banyak sekali yang membudidayakan tetapi kebanyakan hanya sekedar coba-coba dan tidak ditangani secara profesional.

Dari segi ekonomi usaha ternak kelinci ini sangat menguntungkan bahkan nilai ekonomisnya saat ini masih cukup tinggi. Budidaya hewan satu ini sangat mudah dan pemasarannyanya pun cukup mudah, bahkan saat ini pedagang ayampun sudah mau membeli dan menjuanya di pasar. Ini merupakan peluang usaha yang patut untuk dilirik dan dikembangkan karena tidak terlalu beresiko atau mungkin sangat kecil resikonya dibanding dengan ternak lain seperti ayam. Saat ini harga anak kelinci umur 40 – 60 hari sekitar 20-30 ribu tergantung jenisnya. Sebagai gambaran kelinci rata-rata tiap 1,5-2 bulan bisa melahirkan anak rata-rata 6-10 ekor. Anda bisa menghitung sendiri jika ingin mengembangkannya. Sorry ya… malas hitungnya.

Untuk pakan dan perawatan terbilang sangat mudah. Menu utama kelinci tentu jenis rumputan dan sayuran, ini bisa dibilang gratis, saya percaya banyak yang suka dengan yang namanya gratis. Untuk makanan tambahan bisa ditambahkan kosentrat (…ssst cukup dengan kosentrat ayam atau kosentrat untuk kambing/sapi jangan yang khusus kelinci terlalu mahal). Dari pengalaman beberapa peternak, konsentrat ayam cukup baik untuk pertumbuhan kelinci.

Nah… kalau sudah punya banyak tentu akan ada masalah lingkungan. Nggak usah kawatir, masalah polusi bau kotoran dan urine terutama, mudah diatasi. Gunakan aja mikro organisme yang banyak dijual dipasaran atau toko pertanian. Misal : EM4, bio organik dll. Campurkan EM4 dengan air minum dan kalau bisa ditambah molase atau gula. Ini akan bisa menglilangkan bau kotoran dan menambah daya tahan kelinci serta menambah nafsu makan.

Gimana kalau banyak yang budidaya ? Apa nggak bumming nantinya. Dari pengalaman Pak Basuki Mojokerto dan Pak Dawok Jombang yang sudah 4 tahun lebih berternak, ternyata nggak ada yang perlu dikawatirkan.

Kenapa ? Bila bumming bisa dijual langsung ke pedagang ayam atau daging dan nilai jualnya sama dengan daging sahttp://webinfobisnis.com/blog/2010/01/30/asyiknya-ternak-kelinci/pi atau kambing. Apalagi sekarang sudah banyak penjual sate kelinci dan masakan lainnya yang menggunakan daging kelinci. Jadi apa yang perlu dikawatirkan…?
Original post : http://webinfobisnis.com/blog/2010/01/30/asyiknya-ternak-kelinci/